Ical: Perpecahan Internal Golkar Tak Goyahkan Kader Beringin
Jakarta - Konflik Golkar yang berjalan hampir setahun memang menghabiskan waktu dan tenaga. Namun, Ketum Golkar hasil Munas Riau Aburizal Bakrie menegaskan bahwa perpecahan itu tidak menggerogoti Golkar.
"Pilpres 2014 maupun Munas 2014, perpecahan ini berdampak serius terhadap Golkar, bisa membentuk parpol baru. Tapi sekalipun demikian, bahwa perpecahan internal partai, Pilpres dan 2014 tidak menggoyahkan kader beringin, demi kemajuan bangsa dan kesejahteraan rakyat," kata Ical dalam sambutannya saat Silatnas Golkar di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Minggu (1/11/2015).
Ical lalu merunut hingga akhirnya jalur hukum dipilih sebagai penengah konflik. Seperti diketahui, pada akhirnya putusan MA memang mengembalikan Golkar ke pelukan Ical.
"Jalur hukum adalah cara terbaik, terbaik untuk bangsa dan negara," ujar Ical yang juga merupakan Ketum Golkar hasil Munas Bali ini.
Dia merunut perjalanan islah Golkar hingga akhirnya ada mediasi dari Wapres Jusuf Kalla. Ical lalu memuji Tim 10 yang terbentuk demi Golkar bisa ikut Pilkada.
"Tim 10 yang dipimpin Yorrys dan MS Hidayat. Tim ini yang bekerja keras dari pagi, malam, di ibadah bulan suci Ramadan tetap bekerja, Tim 10 tetap bekerja, luar biasa Tim 10," ucapnya.
Silatnas ini diramaikan dari kader yang berasal dari dua kubu. Dari kubu Munas Bali ada Nurdin Halid, Tantowi Yahya, Nurul Arifin, Idrus Marham, Titiek Soeharto, dan lain-lain. Sementara itu, dari kubu Munas Ancol ada Yorrys Raweyai, Priyo Budi Santoso, Agus Gumiwang, Ace Hasan, Leo Nababan, dan lain-lain. Masing-masing "anggota kubu" mendapat kesempatan berpidato seperti Nurdin Halid dan Yorris Raweyai. Agung Laksono juga diberi waktu untuk berpidato.
"Pilpres 2014 maupun Munas 2014, perpecahan ini berdampak serius terhadap Golkar, bisa membentuk parpol baru. Tapi sekalipun demikian, bahwa perpecahan internal partai, Pilpres dan 2014 tidak menggoyahkan kader beringin, demi kemajuan bangsa dan kesejahteraan rakyat," kata Ical dalam sambutannya saat Silatnas Golkar di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Minggu (1/11/2015).
Ical lalu merunut hingga akhirnya jalur hukum dipilih sebagai penengah konflik. Seperti diketahui, pada akhirnya putusan MA memang mengembalikan Golkar ke pelukan Ical.
"Jalur hukum adalah cara terbaik, terbaik untuk bangsa dan negara," ujar Ical yang juga merupakan Ketum Golkar hasil Munas Bali ini.
Dia merunut perjalanan islah Golkar hingga akhirnya ada mediasi dari Wapres Jusuf Kalla. Ical lalu memuji Tim 10 yang terbentuk demi Golkar bisa ikut Pilkada.
"Tim 10 yang dipimpin Yorrys dan MS Hidayat. Tim ini yang bekerja keras dari pagi, malam, di ibadah bulan suci Ramadan tetap bekerja, Tim 10 tetap bekerja, luar biasa Tim 10," ucapnya.
Silatnas ini diramaikan dari kader yang berasal dari dua kubu. Dari kubu Munas Bali ada Nurdin Halid, Tantowi Yahya, Nurul Arifin, Idrus Marham, Titiek Soeharto, dan lain-lain. Sementara itu, dari kubu Munas Ancol ada Yorrys Raweyai, Priyo Budi Santoso, Agus Gumiwang, Ace Hasan, Leo Nababan, dan lain-lain. Masing-masing "anggota kubu" mendapat kesempatan berpidato seperti Nurdin Halid dan Yorris Raweyai. Agung Laksono juga diberi waktu untuk berpidato.
Comments
Post a Comment